TELAH DIBUKA PUSAT PENDENGARAN DAN KOMUNIKASI DI RSUD KAB JOMBANG
TELAH DIBUKA PUSAT PENDENGARAN DAN KOMUNIKASI
DI RSUD KAB JOMBANG
Di Indonesia, prevalensi Ketulian diperkirakan 4,6 % (11,5 juta) dengan penyebab penyakit telinga 18,5 %, gangguan pendengaran 16,8 % , tuli berat 0,4 %. Angka ini tertinggi pada usia 7-18 tahun atau anak SD, SMP dan SMA. World Health Organization (WHO) memperkirakan bayi lahir cacat dengar sekitar 0,1-0,2 % atau 5.200 bayi lahir cacat dengar di Indonesia. , Salah satu penyebab ketulian adalah RTTM atau dikenal dengan “kopoken”, “congek” yang merupakan 3,1% dari penduduk.
Untuk itu pemerintah daerah Kab Jombang selaku pemilik dari RSUD Jombang telah membuka layanan PUSAT PENDENGARAN DAN KOMUNIKASI ( HEARING CENTER) RSUD Jombang
Layanan yang diberikan oleh Pusat Pendengaran dan komunikasi RSUD Jombang berupa :
- Pemeriksaan Audiometri yaitu suatu metode pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan suatu alat yang dapat menghasilkan suara dengan berbagai frekuensi dan kekuatan.
- Melakukan pemeriksaan Tympanometri yaitu Pemeriksaan fungsi telinga tengah untuk kondisi telinga bagian tengah, mobilitas gendang telinga dan tulang-tulang pendengaran, dengan cara memberikan tekanan udara di liang telinga.
- Melakukan pemeriksaan BERA Audiotory (BERA) untuk mengukur aktivitas listrik yang terdengar di telinga ketika mendengar suara sehingga memberikan gambaran mengenai kondisi pendengaran bayi dan anak. 4. Memberikan pelayanan alat bantu dengar
- Memberikan pelayanan terapi wicara dan Edukasi pada pasien dengan gangguan pendengaran.
RSUD Kab Jombang bekerjasama dengan Perhimpunan Sp.T.H.T.K.L. Indonesia (Perhati KL) Komite Nasional PGPKT dan didukung oleh Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Asosiasi Kepala Dinas Kesehatan (Adinkes), Asosiasi RSUD (Arsada), Perhimpunan RS Indonesia (Persi) melakukan Bakti Sosial Gerakan Nasional Kesehatan Telinga dan Pendengaran pada tanggal 11-13 Maret 2017 dengan dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI yaitu Prof Dr dr Nila Djuwita F Moeloek Sp M (K).
Pada acara ini dilakukan berbagai kegiatan :
- Operasi bedah Mikro Telinga pada pasien dengan gangguan THT sebanyak 27 orang dengan dukungan 28 orang dokter spesialis THT.
- Operasi Mata sebanyak 13 orang dengan dukungan 5 orang dokter spesialis Mata
- Penerimaan alat bantu dengar kepada 221 orang pasien.