Mbah Nik Jadi Cozyme

RANCANG BANGUN INOVASI MBAH NIK JADI COZYME

DASAR HUKUM

1. UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, UU no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, UU no. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dan UU no 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Permen LHK no. 10 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
3. Permenkes no. 2 tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 9 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah Regional
5. Peaturan Bupati Jombangno. 52 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Jombang Nomor 32 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Kabupaten Jombang dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

PERMASALAHAN MAKRO

1. Meningkatnya sampah yang dihasilkan masyarakat, utamanya sampah organik atau sisa makanan.
2. Terjadinya pencemaran udara yang merusak lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global.
3. Dampak limbah kesehatan yang tidak dibuang dengan baik akan menjadi tempat berkembang biak vektor dan binatang pembawa penyakit.

PERMASALAHAN MIKRO

1. Sampah organik yang dihasilkan dari kegiatan operasional menumpuk di TPS
2. Sampah organik belum terolah dengan baik sehingga menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan
3. Kurangnya partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah
4. Kenaikan harga pupuk yang tinggi
5. Adanya kelangkaan pupuk di pasaran

ISUE STRATEGI

1. Sistem pengelolaan sampah dengan menerapkan system 3R (Reduce, Recycle, Reuse) membuat lingkungan menjadi bersih dan sehat serta mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
2. Mengoptimalkan sinergitas visi dan misi dalam pengelolaan sampah
3. Meningkatkan dukungan manajemen dan kepedulian dari semua unit dalam pengelolaan sampah
4. Memaksimalkan advokasi terkait visi dan misi yang ingin dicapaiuntuk meningkatkan kesadaran dan dukungan dari semua bagian atau unit dalampengelolaan sampah
5. Membentuk wadah komunikasi dalam pengelolaan sampah
6. Mengoptimalkan peran semua bagian atau unit di rumah sakit guna mengatasi permasalahan sampah
7. Mengkoordinir hasil produksi memanfaatkan dukungan manajemen rumah sakit dan pemerintah daerah
8. Meningkatkan kapasitas sumber daya dalam upaya mengubahpersepsi, sikap, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah

METODE PEMBAHARUAN

1. Melakukan kerjasama dengan Instalasi Gizi dalam melakukan pemilahan sampah organik yang akan diolah kembali (menjadi eco enzyme dan pupuk kompos).
2. Melakukan pengolahan kembali sampah organik menjadi eco enzyme (dan pupuk kompos) sehingga mengurangi kuantitas sampah yang dibuang ke TPA.
3. Melakukan uji coba penggunaan eco enzyme sebagai pupuk organik cair.
4. Melakukan pengenalan eco enzyme dengan melakukan penyuluhan dan membagikan sampel produk kepada pegawai/staf rumah sakit secara gratis.
5. Menggunakan eco enzyme untuk memupuk tanaman di rumah sakit sehingga mengurangi biaya pembelian pupuk.
6. Menjual produk eco enzyme sehingga menambah sumber pemasukan.
7. Melakukan penanganan keluhan terhadap pengolahan sampah di rumah sakit.
8. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengolahan sampah organik rumah sakit.

SEBELUM PEMBAHARUAN

1. Sampah organik yang dihasilkan langsung dibuang ke TPS Umum tanpa pengolahan.
2. Kuantitas sampah organik di TPS Umum cukup besar.
3. Belum ada pemilahan khusus sampah organik.
4. Mengeluarkan biaya untuk pembelian pupuk.

SETELAH PEMBAHARUAN

1. Sampah organik dari Instalasi Gizi diolah menjadi eco enzyme dan pupuk kompos.
2. Kuantitas sampah organik di TPS Umum menurun/berkurang.
3. Dilakukan pemilahan sampah organic dari sumber penghasil sampah, untuk selanjutnya diolah Kembali menjadi eco enzyme dan pupuk kompos.
4. Pupuk tanaman menggunakan eco enzyme dan kompos hasil pengolahan sampah organik sehingga mengurangi biaya pembelian pupuk.

KEUNGGULAN DAN KEBAHARUAN

1. Tanaman rumah sakit yang menggunakan pupuk eco enzyme menjadi subur sehingga lingkungan rumah sakit menjadi indah, segar dan nyaman.
2. Selain digunakan sebagai pupuk, eco enzyme bisa dikembangkan untuk digunakan sebagai desinfektan atau untuk pengusir hama yang ramah lingkungan.
3. Lingkungan menjadi lebih bersih karena kuantitas sampah organik berkurang.
4. Anggaran pembelian pupuk dapat dialokasikan untuk biaya lainnya.
5. Meningkatkan kreatifitas dan pengetahuan petugas dalam pengolahan sampah.

CARA KERJA INOVASI

Eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Untuk pembuatan eco enzyme dari kulit buah, gula dan air dengan perbandingan 3:1:10

1. Siapkan bahan dan alat

Bahan :

• 150 gram kulit buah dan sayur
• 50 gram gula merah atau 50 ml tetes tebu
• 500 ml air

Alat :

• Botol plastik bekas 1,5 liter atau wadah tertutup lainnya
• Timbangan digital
• Corong

2. Timbang Bahan sesuai kebutuhan
3. Masukkan kulit buah, gula, dan air ke dalam botol. Lalu kocok atau aduk perlahan hingga gula larut di dalam air.
4. Simpan di tempat kering dan suhu dalam ruang, hindarkan dari sinar matahari
5. Biarkan cairan terfermentasi selama 3 bulan

Buang gas di dalam botol setelah fermentasi 2 minggu pertama dengan membuka tutup botol plastik. Setelah itu 2-3 hari berikutnya buka kembali tutup botolnya. Kemudian lakukan hal yang sama setiap seminggu sekali.

6. Jika muncul cacing, tambahkan gula ke dalam cairan
7. Setelah 3 bulan, eco enzyme siap panen

Saring terlebih dahulu untuk memisahkan cairan dengan residu. Residu hasil dari fermentasi bisa kembali digunakan dengan menambahkan kulit buah yang baru

TUJUAN

1. Mengurangi timbulan sampah umum di TPA.
2. Mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat untuk lingkungan.
3. Mengurangi pencemaran akibat sampah yang menumpuk.
4. Menjadikan sampah bernilai ekonomis.
5. Mengasah kreatifitas dalam melakukan pengolahan sampah.

MANFAAT YANG DIPEROLEH

1. Lingkungan rumah sakit menjadi lebih bersih dan sehat.
2. Tanaman tumbuh subur dan indah menjadikan rumah sakit yang nyaman bagi pasien.
3. Menambah sumber pemasukan sehingga kesejahteraan meningkat.
4. Mengurangi pencemaran air, tanah dan udara akibat sampah.
5. Membantu pemerintah dalam menurunkan angka penyakit yang timbul akibat menimbunnya sampah.

HASIL INOVASI

1. Kuantitas sampah organik di TPS Umum rumah sakit berkurang karena dimanfaatkan dan diolah Kembali menjadi eco enzyme dan kompos.
2. Eco enzyme digunakan sebagai pupuk tanaman yang ramah lingkungan menggantikan pupuk kimia yang bisa menimbulkan pencemaran.
3. Ada tambahan sumber pemasukan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
4. Pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah meningkat dan diharapkan dapat diaplikasikan secara meluas karena pembuatan eco enzyme mudah diterapkan dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.