Usia produktif menjadi penyumbang bertambahnya kasus penderita gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Direktur RSUD Jombang, dr. Ma’murotus Sa’diyah, mengatakan, ada 220 orang tercatat sebagai pasien penderita gagal ginjal yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang.
“Dari jumlah saat ini terdapat satu pasien yang berstatus anak. Anak-anak dibawah usia 18 tahun 1 orang saja,” kata dr. Ma’murotus, Sabtu (31/8/2024).
Menurutnya, anak pasien gagal ginjal ini disebabkan karena infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada ginjal, tepatnya di antara tubulus ginjal atau yang disebut Nefritis.
Dalam penjelasannya, Nefritis disebabkan infeksi yang pada umumnya bakteri, atau terjadi karena reaksi autoimun. Para pasien penderita gagal ginjal di RSUD Jombang sendiri memiliki rentan usia 18 tahun sampai dengan 70 tahun.
“Ada dua faktor penyebab penderita gagal ginjal. Yakni, Hipertensi dan Diabetes melitus,” ucapnya.
Lebih lanjut, dijelaskan, dibanding tahun sebelumnya, tahun ini jumlah pasien penderita gagal ginjal mengalami peningkatan. dr. Ma’murotus menjelaskan, ciri-ciri gagal ginjal meliputi terjadinya pembengkakan, terutama pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah, akibat penumpukan cairan.
Selain itu juga terjadi penurunan frekuensi buang air kecil. Atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali. Urine berwarna gelap atau berdarah. Warna urine bisa berubah, dan mungkin terdapat darah atau busa berlebihan.
“Mual dan muntah. Perasaan mual yang sering diikuti muntah. Tekanan darah tinggi, bisa terjadi karena gangguan pada fungsi ginjal. Gatal-gatal dan kulit kering, akibat penumpukan racun dalam tubuh,” ujarnya.
Pihaknya menyarankan agar pasien gagal ginjal mengikuti beberapa imbauan penting, seperti ikuti diet yang dianjurkan, seringkali mencakup pembatasan asupan garam, protein, dan kalium.
Kemudian cukupi cairan dengan bijak. Konsumsi cairan sesuai anjuran dokter, dan hindari penumpukan cairan berlebih. Selebihnya lakukan Pemeriksaan Rutin. Hadiri janji temu medis secara teratur untuk memantau kondisi ginjal dan menyesuaikan perawatan jika diperlukan.
Untuk mencegah penyakit gagal ginjal ini, masyarakat juga diimbau untuk menjaga pola hidup, pola makan, membatasi minuman dan makanan manis atau asin,serta membatasi konsumsi makanan instan.