Masyarakat harus terus waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Sampai kemarin angka DBD di Kabupaten Jombang masih tinggi. Setidaknya ada empat pasien DBD yang dirawat di dua RSUD di Jombang.
’’Hari ini (kemarin) di RSUD Jombang ada tiga pasien DBD yang dirawat,’’ kata Direktur RSUD Jombang, dr Ma’murotus Sa’diyah.
Seminggu yang lalu, masih ada delapan pasien DBD yang dirawat di RSUD Jombang.
Lima pasien telah dipulangkan karena kondisi sudah membaik. Sedangkan tiga pasien lainnya masih dalam perawatan dan menuju membaik.
Sementara di RSUD Ploso, jumlah pasien DBD hingga Rabu (28/5) hanya ada satu yang dirawat. ’’Kami belum menerima kabar ada tambahan,’’ kata Direktur RSUD Ploso, dr Hendri Marzuki.
Sebelum masuk ke RSUD, pasien diskrining di fasilitas kesehatan tingkat pertama atau puskesmas dan klinik. Jika masih memungkinkan dirawat di puskesmas, maka akan dirawat di puskesmas. Jika membutuhkan tindakan lebih, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Soal pembiayaan rumah sakit, baik direktur RSUD Jombang maupun RSUD Ploso menegaskan, mereka mengutamakan pelayanan.
’’Untuk pembiayaan itu nomor ke sekian, apakah pakai BPJS atau non BPJS, bagi kami tidak ada masalah dan tetap kita rawat sesuai kebutuhan klinis pasien,’’ ungkap Ning Eyik, sapaan akrab Direktur RSUD Jombang.