Dokter spesialis jantung RSUD Jombang, dr. Ririn faujiah, Sp.JP FIHA menjelaskan secara gamblang perbedaan antara serangan jantung dan henti jantung. Selama ini masyarakat awam kerap menganggap dua hal tersebut adalah sama.

Penjelasan dokter spesialis jantung ini diungkapkan dalam acara talk show ‘Humas RSUD Jombang Menyapa’ Kamis (2/5/2024). “Ternyata, serangan jantung dan henti jantung merupakan kedua kondisi yang jauh berbeda,” kata dr. Ririn.

Dia mnjelaskan, serangan jantung terjadi akibat sumbatan arteri koronaria. Sehingga suplai darah ke jantung tidak adekuat. Sedangkan, henti jantung merupakan gangguan kelistrikan jantung yang menyebabkan jantung berhenti berdetak.

dr. Ririn Faujiah, Sp.JP, FIHA mengatakan, penyakit jantung koroner kebanyakan menyerang kelompok usia di atas 45 tahun. Namun ternyata tak jarang juga ditemui penyakit ini menyerang usia 28 tahun.

“Penyakit ini merupakan suatu kondisi yang memengaruhi jantung sehingga tidak berfungsi dengan normal. Istilah penyakit jantung juga kerap dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Ini merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Sebagian besar karena serangan jantung dan stroke,” ungkapnya.

Menurut dr. Ririn, penyebab serangan jantung adalah penyakit jantung coroner. Yakni, karena aliran darah yang memasok ke jantung terhambat. Serangan jantung, sambungnya, perlu mendapatkan pemeriksaan sesegera mungkin dan dilakukan penanganan.

Hal itu guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Karena serangan jantung dapat menyebabkan masalah yang besar dan bahkan kematian. Dia melanjutkan, serangan jantung terjadi karena pembuluh darah koroner yang memberikan suplai darah ke otot jantung tidak bekerja secara efektif. Karenanya penting untuk mengetahui seperti apa gejala jantung.

“Gejalanya seperti nyeri dada yang dapat menjalar ke leher dan lengan kiri, napas pendek, nyeri ulu hati, mual dan keringat dingin. Serangan jantung pada usia muda kerap kali tak terduga, orang yang tampaknya sehat-sehat saja, bisa tiba-tiba kolaps akibat masalah jantung,” urainya.

Dalam talk show tersebut, dr Ririn juga mengimbau kepada masyarakat apabila menemui gejala-gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter. Walhasil,di RSUD Jombang sudah bisa elakukan Tindakan kateterisasi jantung.

Upaya tersebut untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit jantung koroner termasuk pemasangan stent/ring pada pembuluh darah jantung. Prosedur ini aman dilakukan dan jarang menimbulkan komplikasi.

“Jika merasa ada gejala-gejala tadi segera datang ke faskes (fasilitas Kesehatan) terdekat atau langsung ke rumah sakit yakni ke poli jantung untuk berkonsultasi. Jalani pola hidup sehat, stop merokok, kontrol tekanan darah dan kolesterol serta kendalikan stress,” katanya berpesan.

Bagaimana pendaftaran poli rawat jalan di RSUD Jombang? Pendaftaran Senin sampai Kamis pada pukul 07.00 sampai 12.30 WIB. Sedangan untuk Jum’at pukul 07.00 sampai 11.00 WIB. Saat ini, RSUD Jombang mempunyai tiga dokter spesialis jantung. Yakni dr. Wahyu Widjanarko, Sp.JP FIHA, dr. Ririn Faujiah, Sp.JP FIHA dan dr. Achmad Shofwan, Sp.JP, FIHA.