Dalam rangka memperingati Hari Stroke sedunia 2024, RSUD Jombang memberikan edukasi dan konseling tentang penanganan stroke kepada pasien, keluarga, dan masyarakat pada Sabtu (2/11/2024).
 

Direktur RSUD Jombang, dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes, menyampaikan bahwa Hari Stroke Sedunia 2024 mengusung tema “Ayo Melangkah! Kalahkan Stroke: Mulai dari Diri Sendiri,” yang menekankan pentingnya peran individu dalam pencegahan stroke melalui aktivitas fisik.

“Stroke bukan datang tiba-tiba. Langkah kecil seperti berjalan kaki, bersepeda, atau senam bisa membantu melindungi diri dan orang tercinta dari risiko stroke. Kesehatan adalah investasi yang berharga. Dengan tubuh sehat, kita bisa lebih produktif dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pemateri kegiatan sosialisasi, dr. Nella Lusti Widhianingsih, Sp.N, turut menjelaskan, bahwa stroke adalah kondisi gangguan saraf yang berkembang cepat dan dapat berlangsung 24 jam atau lebih, atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain masalah pembuluh darah. Stroke terjadi akibat terhentinya pasokan darah ke otak karena penyumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah.

“Dalam 17 tahun terakhir, kasus stroke meningkat 50 persen. Terdapat 12,2 juta kasus stroke baru per tahun, yang berarti terjadi satu kasus setiap tiga detik. Stroke menjadi penyebab utama disabilitas dan penyebab kematian kedua di dunia,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Poli Neurologi RSUD Jombang, dr. Sigit Hari Nursjamsu, Sp.N. Menurutnya, beberapa faktor risiko stroke adalah tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.

“Satu juta kasus stroke per tahun disebabkan kurangnya aktivitas fisik. Dengan olahraga 30 menit, lima kali seminggu, risiko stroke dapat berkurang hingga 25 persen,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa satu dari empat orang memiliki risiko stroke, namun langkah-langkah sederhana dapat mencegahnya. Selama sesi tanya jawab, para pasien juga antusias menanyakan berbagai hal, termasuk aturan konsumsi obat. Di samping penyuluhan, pasien juga diajarkan senam stroke yang dipandu oleh petugas medis.