RSUD Jombang menjadi jujukan studi banding rumah sakit dari berbagai daerah.
Salah satunya dari direksi RSUD Sidoarjo Barat, Rabu (4/6) pagi. Mereka ingin belajar tentang layanan tranformasi digital dan inovasi-inovasi yang telah banyak dilahirkan RSUD Jombang.
Pantauan di lokasi, rombongan RSUD Sidoarjo Barat memantau langsung pelayanan pasien ke beberapa poli dan instalasi di RSUD Jombang.
Mulai IGD, layanan rawat jalan, poli bedah, hingga anjungan pendaftaran mandiri (ATM) yang disediakan RSUD Jombang.
Usai melakukan peninjauan, rombongan RSUD Sidoarjo Barat juga mendapatkan pemaparan materi yang disampaikan secara langsung Direktur RSUD Jombang Dr. dr. Ma'murotus Sa'diyah, M.Kes. Terlihat forum berjalan hidup. Kedua direksi RSUD saling sharing program guna peningkatan pelayanan.
Ning Eyik, sapaan akrab Dr. dr. Ma'murotus Sa'diyah, M.Kes, menyampaikan, selama ini RSUD Jombang sering menerima kunjungan dari beberapa rumah sakit.
Salah satunya, yakni RSUD Sidoarjo Barat yang khusus ingin kaji banding tentang transformasi digital.
”Jadi, direktur RSUD Sidoarjo Barat beserta jajaran ingin kaji banding tentang transformasi digital yang sudah berjalan di RSUD Jombang, karena kita termasuk percontohan di BPJS Kesehatan,’’ ujar dia.
RSUD Jombang telah banyak melahirkan inovasi layanan yang terintegrasi dengan sistem digital untuk mempermudah layanan.
”Terutama bagaimana memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi untuk kemudahan dan kenyamanan pasien,” tandas Ning Eyik.
Terpisah, Direktur RSUD Sidoarjo Barat dr. Abdillah Segaf Alhadad, M.M. mengatakan, kunjungannya ke RSUD Jombang untuk studi banding mengenai Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terhadap RSUD Jombang.
”Adapun tujuan dari studi banding ini adalah untuk memahami implementasi dan pengelolaan serta mengidentifikasi kendala dan solusi yang telah diterapkan dalam operasional SIMRS di RSUD Jombang, serta mempelajari praktik terbaik dan inovasi dalam pengembangan SIMRS untuk dapat diadopsi di RSUD Sidoarjo Barat,’’ ujar dia.