Kasus Demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang masih tinggi.

Salah satu faktor penyebab utamanya, adalah pengendalian nyamuk dan jentiknya yang memicu DBD yang harus terus dilakukan.

Selain itu, ada faktor lain yang juga mungkin tak banyak diketahui, yakni penyintas DBD disebut lebih rentan terserang penyakit kembali.

Hal itu, diungkapkan Direktur RSUD Jombang dr Mamurotus Sadiyah.

Ia mengatakan, penyintas DBD atau yang sebelumnya pernah dinyatakan positif DBD lebih mudah terserang DBD lagi.

Hal itu, dimungkinkan karena sistem kekebalan tubuhnya sudah jebol, sehingga lebih mudah terkena lagi.

"Seperti yang meninggal asal Wersah Kepanjen itu sebelumnya sudah pernah DBD. Biasanya, penyintas DBD kalau kena lagi lebih berat karena reaksi imunologis," jelasnya.

Hal itu bisa diantisipasi dengan makan, minum dan istirahat lebih banyak.

"Faktor yang paling memengaruhi harus dibuat seneng hatinya," pungkas dr Eyik.

Khusus penanganan DBD ini pihaknya telah menambah 40 bed agar menampung semua pasien.

Termasuk mengubah ruang pertemuan yang disulap untuk tempat pelayanan.

”Sejak kemarin, sudah disiapkan sarana prasarana untuk memenuhi standar,” jelas dr Eyik sapaan akrabnya.

Ia menyebut, tren jumlah pasien dua hari terakhir menurun. Pada (29/2) jumlah pasien anak 36 dan di ICU 19.

Kemarin (1/3) jumlah pasien anak tinggal 33, sementara di ICU tinggal 12. Sementara pasien dewasa (29/2) 10 orang dan (1/3) 7 orang.

”Yang lain membaik, dan sudah diperbolehkan pulang, semoga semakin turun setiap hari,” harapnya.