Lansia Menari Remik

Edukasi dan Latihan Lansia Menua Bahagia Bersama Fisioterapi di Instalasi Rehabilitasi Medik

DASAR HUKUM

  1. UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, UU np. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan UU no. 14 tahun
    keterbukaan informasi publik
  2. Permenkes no. 44 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
  3. PMK no. 80 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan pekerjaan dan praktik fisioterapi
  4. PMK no. 65 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi. bahwa pelayanan fisioterapi Fisioterapi adalah
    bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan,
    memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan
    penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi

PERMASALAHAN MAKRO

  1. Meningkatnya angka Penyakit Tidak Menular, penyakit degeneratif dan muskuloskeletal di masyarakat
  2. Meningkatnya ketergantungan /pemakaian konsumsi obat – obatan pada pasien dan lansia di masyarakat
  3. Kegiatan pelayanan edukasi dan latihan ini yang bersifat promotif, preventif dan juga kuratif akan membantu
    menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh Penyakit Tidak menular di masyarakat dan dilakukan secara menyeluruh di tingkat masyarakat (lansia, remaja, anak – anak dan bayi) bersama dengan kader yang telah teredukasi dan terlatih oleh RSUD Kabupaten Jombang

PERMASALAHAN MIKRO

  1. Jumlah SDM yang terbatas namun jenis layanan dan tuntutan parameter mutu layanan terus bertambah
    Banyaknya pasien, panjangnya antrian dan waktu tunggu yang lama, menyebabkan menurunnya kualitas
    pelayanan kesehatan
  2. Kesembuhan yang membutuhkan waktu lama bila hanya menggunakan terapi obat dan alat elektroterapi
  3. Kurangnya pemahaman tentang sikap dan kebiasaan yang baik dan benar dalam bekerja dan beraktifitas sehari -hari
  4. Mencegah atau mengurangi timbulnya penyakit degenerative yang diberikan pada pasien, lansia dan masyarakat pengunjung di ruang tunggu pasien poli rawat jalan dan Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Jombang.

ISUE STRATEGI

  1. Pelayanan Kesehatan yang bersifat promotif preventif diutamakan untuk menekan angka kesakitan dan
    menurunkan biaya perawatan kesehatan masyarakat
  2. Menurunkan angka Penyakit Tidak Menular di masyarakat dengan pemberian edukasi tentang sikap dan
    kebiasaan yang baik dan benar dalam bekerja dan beraktifitas sehari – hari untuk mencegah atau mengurangi
    timbulnya penyakit degenerative yang diberikan pada pasien, lansia dan masyarakat pengunjung di ruang tunggu pasien poli rawat jalan dan Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Jombang.
    Pelayanan rehabilitasi yang komprehensif dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

METODE PEMBAHARUAN

  1. Pemberian edukasi tentang sikap dan kebiasaan yang baik dan benar dalam bekerja dan beraktifitas sehari – hari untuk mencegah atau mengurangi timbulnya penyakit degenerative yang diberikan pada pasien, lansia dan masyarakat pengunjung di ruang tunggu pasien poli rawat jalan dan Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Jombang.
  2. Edukasi dan latihan menggunakan leafled, gambar dan video gerakan latihan disertai musik untuk ditonton
    sehingga memudahkan pasien, para lansia dan keluarganya untuk melakukan sendiri di rumah.
  3. Fisioterapis bekerjasama dengan Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit untuk melakukan edukasi dan senam lansia pada komunitas lansia yang ada di masyarakat. Dengan melakukan edukasi dan senam lansia yang diberikan di ruang tunggu poli rawat jalan atau di lingkungan sekitar RS
  4. Fisioterapi dan tim geriatri RS melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan kunjungan dan pelayanan kesehatan di Panti Werdha yang ada di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. Program edukasi dan latihan pada lansia diberikan sesuai dengan problem dan masalah yang dialami, yang mudah diingat dan dilakukan oleh para lansia dan diharapkan selanjutnya bisa dilakukan secara mandiri bersama petugas Panti, dibantu dengan rekaman video.
  5. Fisioterapi Bersama tim Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang melakukan kegiatan BULAGA ( Bupati dan wakil bupati melayani warga ), memberikan pelayanan secara cuma-cuma kepada masyarakat setiap 3 bulan di kecamatan/desa-desa.
  6. Program Edukasi dan latihan ini akan lebih mudah bila diberikan pada komunitas, dimana problem dan masalah yang dialami mempunyai kesamaan atau kemiripan sehingga program yang diberikan akan disesuaikan dengan problem dan masalahnya.

SEBELUM PEMBAHARUN

  1. Pasien berjubel, antrian panjang dan waktu tunggu lama
  2. Pemberian pelayanan kurang berkualitas karena terburu-buru
  3. Tingkat kesembuhan pasien kurang baik butuh waktu lama untuk sembuh dan mudah kambuh karena kurang bisa menjaga sikap dan kebiasaan yang baik dalam kegiatan/aktifitas sehari-hari
  4. Petugas kelelahan karena banyaknya pasien
  5. Pasien tergantung pada pelayanan terapi obat dan alat elektroterapi

SETELAH PEMBAHARUAN

  1. Antrian pasien di ruang tunggu berkurang,sehingga waktu tunggu menjadi lebih pendek
  2. Pemberian pelayanan semakin berkualitas dan pasien lebih cepat sembuh
  3. Beban kerja petugas menjadi lebih ringan, karena pasien dan para lansia menjadi lebih aktif melakukan latihan sendiri di rumah bersama keluarga
  4. Mengurangi konsumsi obat obatan untuk mengurangi nyeri

KEUNGGULAN DAN KEBAHARUAN

  1.  Fisioterapi bersama dengan Humas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang melakukan edukasi dan latihan pada komunitas stroke, diabetes melitus, penyandang penyakit asma, ibu hamil, anak berkebutuhan khusus, para kader dan remaja karang taruna di masyarakat. Para kader desa yang dilatih diharapkan akan memberikan edukasi dan latihan di masyarakat.
  2. Fisioterapi dan tim geriatri RS melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan kunjungan dan pelayanan kesehatan di Panti Werdha yang ada di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang. Program edukasi dan latihan pada lansia diberikan sesuai dengan problem dan masalah yang dialami, yang mudah diingat dan dilakukan oleh para lansia dan diharapkan selanjutnya bisa dilakukan secara mandiri bersama petugas Panti, dibantu dengan rekaman video.
  3. Meningkatkan kreatifitas petugas untuk menciptakan latihan atau senam untuk kondisi penyakit tertentu
  4. Meningkatkan transformasi dan kolaborasi antar petugas kesehatan
  5. Setiap waktu akan lahir inovasi baru dan pengembangan layanan

CARA KERJA INOVASI

  1. Pemberian edukasi tentang sikap dan kebiasaan yang baik dan benar dalam bekerja dan beraktifitas sehari – hari untuk mencegah atau mengurangi timbulnya penyakit degenerative yang diberikan pada pasien, lansia dan masyarakat pengunjung di ruang tunggu pasien poli rawat jalan dan Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Kabupaten Jombang.
  2. Latihan gerak fisik / senam yang mudah dilakukan dan diingat sesuai dengan problem atau masalah yang dialami oleh pasien, lansia dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatannya. Yang diberikan oleh
  3. Fisioterapi bersama dengan Tim ( Dokter dan Paramedis ) Edukasi dan latihan menggunakan leafled, gambar dan video gerakan latihan disertai musik untuk ditonton sehingga memudahkan pasien, para lansia dan keluarganya untuk melakukan sendiri di rumah.

TUJUAN

  1. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan memberikan edukasi tentang sikap/ pola dan kebiasaan yang benar dan sehat, untuk tetap bergerak, bermanfaat dan bermartabat.
  2. Memudahkan pasien dan lansia untuk mendapatkan pelayanan fisioterapi
  3. Memberikan pelayanan fisioterapi bagi pasien dan lansia yang mengalami gangguan gerak dan fungsi dalam
    beraktifitas sehari hari
  4. Meningkatkan kapasitas fisik dan kemandirian, dengan latihan yang dilakukan secara rutin dan teratur dibawah pengawasan tenaga kesehatan
  5. Mengurangi problem gerak dan fungsi pasien dan lansia dengan diberikan program latihan yang sesuai dengan kondisinya
  6. Mengurangi angka Penyakit Tidak Menular di masyarakat

MANFAAT YANG DIPEROLEH

  1. Membantu masyarakat dalam meningkatkan kebugaran dan kualitas kesehatannya
  2. Memanfaatkan waktu tunggu pemeriksaan pasien di poli rawat jalan dan Instalasi Rehabilitasi medik RSUD
    Kabupaten Jombang
  3. Membantu Pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular
  4. Memudahkan pasien, lansia dan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dengan tanpa harus
    datang ke Rumah Sakit
  5. Menurunkan beban kerja petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan
  6. Pelayanan kesehatan yang diberikan menjadi lebih berkualitas

HASIL INOVASI

  1. Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan meningkat, terutama dalam menjaga kebugaran fisik dan tata cara untuk menunda atau mengatasi munculnya keluhan nyeri akibat kebiasaan buruk, sikap tubuh yang kurang baik dalam aktifitas sehari – hari. Jumlah pasien di poli rawat jalan yang mendapatkan edukasi dan latihan setiap sesi edukasi berjumlah sekitar 30 orang, dilakukan 2 kali dalam seminggu.
  2. Di tingkat masyarakat ada sekitar 30 orang kader yang telah teredukasi. Kader tersebut telah mengedukasi dan memberikan latihan kepada masyarakat disekitarnya.
  3. Pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit untuk mendapatkan layanan fisioterapi menjadi berkurang pasien yang mengalami gangguan gerak dan fungsi, yang berkunjung di Instalasi Rehabilitasi Medik terbilang banyak ( 2020 : 11694, 2021: 10.027, 2022: 8.727 ) berasal dari rujukan fasilitas pelayanan kesehatan di tingkat primer. dari rata 150 orang/hari, saat ini menurun manjadi 80 orang/hari
  4. Mengurangi panjangnya antrian pasien untuk mendapatkan pelayanan fisioterapi. Pelayanan fisioterapi menjadi lebih berkualitasMenurunnya angka resiko jatuh dari sebelum dan sesudah intervensi. Dari data pengukuran keseimbangan para lansia di panti werdha didapatkan jumlah lansia dengan kondisi resiko jatuh tinggi setelah intervensi senam lansia dan tindakan fisioterapi menurun menjadi 19 orang dari semula 28 orang sedang lansia yang keseimbangannya baik meningkat dari 18 orang menjadi 27 orang